Technology Trends

Pergeseran Menuju Teknologi Low-Code No-Code

Pergeseran Menuju Teknologi Low-Code No-Code
Gibu Matthew, VP and GM APAC, Zoho Corp.

Saat transformasi digital dalam dunia bisnis terus berkembang, permintaan akan solusi digital kustom juga meningkat. Hal ini melahirkan citizen developers, yaitu pengguna yang tidak memiliki pengalaman koding namun mampu menciptakan aplikasi dengan teknologi informasi (TI) guna meningkatkan produktivitas maupun mempermudah proses bisnis mereka.

Biasanya, pelaku bisnis menggunakan jasa pihak ketiga dari pengembang program atau perangkat lunak untuk kebutuhan mereka. Cara ini seringkali menghabiskan waktu, dan tentunya lebih mahal. Menurut prediksi Gartner, pada tahun 2024 — 80 persen produk teknologi akan dibangun oleh pengguna non TI termasuk citizen developers, pengembang teknologi bisnis, bahkan oleh kecerdasan buatan. Pergeseran menuju platform low-code no-code telah dimulai, dan bisnis di kawasan Asia Tenggara harus mempertimbangkan keuntungan yang ditawarkan oleh teknologi ini.

Berbeda dengan metode sebelumnya, pendekatan teknologi low-code, no-code (LCNC) mampu merancang aplikasi yang sesuai dengan kebutuhan bisnis serta lebih hemat biaya jika dibandingkan dengan mempekerjakan tim dari vendor eksternal. Siapa pun dapat membangun dan mendesain secara mudah melalui antarmuka drag and drop untuk membuat aplikasi dalam hitungan jam, sebuah langkah yang mustahil dilakukan dengan alat dari pihak ketiga dan vendor.

Statista menyatakan bahwa 29 persen bisnis mendapati bahwa pengembangan aplikasi secara low-code bergerak lebih cepat dibandingkan metode konvensional, dengan kenaikan sebanyak 40 hingga 60 persen. Platform LCNC mempercepat siklus pasar dengan memotong proses pengembangan yang rumit dan menyerahkan user interface (UI) dan user experience (UX; pengalaman pengguna) sesuai preferensi dan kebutuhan pengguna.

Keuntungan tersebut tidak hanya terbatas pada efisiensi biaya dan siklus produksi yang lebih singkat. Platform low-code, no-code memberikan peningkatan pada berbagai proses bisnis, termasuk otomatisasi dan marketing. “Bayangkan jika kita memberi pelanggan pengalaman yang disesuaikan, mulai dari konten, pemberitahuan dan penawaran promosi melalui aplikasi ponsel pintar yang disesuaikan dengan pelanggan. Hal ini hanya mungkin dilakukan oleh ISV (Independent Software Vendor; Vendor Perangkat Lunak Independen). Fenomena ini tentu saja secara alami berdampak pada retensi pelanggan yang lebih baik, kepuasan brand yang lebih tinggi, serta keuntungan yang lebih besar,” ujar Gibu Matthew, VP and GM APAC, Zoho Corp.

Teknologi LCNC juga mampu meyakinkan konsumen yang masih ragu. Modul loyalitas dan layanan pelanggan dapat dikembangkan untuk melengkapi komunikasi pemasaran dan memberi mereka kepercayaan serta keyakinan untuk bergabung atau membeli produk. Formulir umpan balik setelah penjualan juga dapat diprogram untuk mengumpulkan input pelanggan, dan kedepannya, dapat membantu organisasi mengubah dan meningkatkan pengalaman brand mereka dengan cepat. Selain untuk pemasaran, bisnis juga bisa menggunakan teknologi LCNC untuk mengotomatisasi apa pun, mulai dari tugas sederhana hingga proses produksi yang canggih.

Semua platform mempunyai kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Platform LCNC mungkin tidak terlalu cocok digunakan ketika Anda mempunyai data yang dihasilkan oleh mesin versus data yang dihasilkan oleh manusia. Saat manusia, proses, dan antarmuka visual terlibat, LCNC mampu bekerja lebih efektif. Namun, kemampuan berintegrasi dengan aplikasi serta sistem yang sudah ada adalah keunggulan utama platform LCNC. Platform ini memungkinkan pengguna terus mengembangkan aplikasi tanpa migrasi yang rumit, jika direncanakan dengan baik.

Berdasarkan survei yang dilakukan oleh Zoho, perusahaan menggunakan platform ini untuk beberapa tujuan; 45 persen mendigitalkan data bisnis, 32 persen mengotomatisasi alur kerja, dan 25 persen mengembangkan aplikasi untuk pelanggan. Kemudahan pengoperasian, tanpa memerlukan keterampilan operasional yang tinggi dari platform LCNC, serta kemampuannya untuk mencakup berbagai macam bidang industri, menjadikannya alat yang sangat berharga untuk memfasilitasi dan mempercepat pertumbuhan bisnis.

Saat ini, bisnis yang merangkul platform teknologi terpadu dengan kemampuan low-code dan no-code sudah menikmati hasil dari investasi mereka dan sedang memimpin persaingan. Dengan platform LCNC yang lebih sempurna, teknologi memiliki kemampuan melihat tampilan yang lebih utuh, sehingga dapat mengendalikan tata kelola dan kepatuhan serta mengawasi penggunaan shadow IT. Platform LCNC sayang sekali untuk diabaikan, dan, ini merupakan alat yang penting untuk mengembangkan teknologi perusahaan.

“Saat dunia mulai pulih dari pandemi, keuntungan dari perjalanan digital yang sudah dirintis oleh banyak organisasi tidak bisa diabaikan begitu saja. Selain peningkatan produktivitas karyawan, pengambilan keputusan dan pengaturan kerja yang fleksibel, serta peluang untuk memuaskan pelanggan melalui kepedulian dan dukungan multi-dimensi yang proaktif, kini telah menguntungkan organisasi secara signifikan. LCNC ada di sini, dan para pemenanglah yang akan merangkulnya,” ungkap Gibu.

Swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved